Lazada Philippines

Thursday, 3 January 2013

Sebuah Puisi Yang Memberi Kekuatan

Pada tahun 1995 tim Rugby dari negara Afrika Selatan memenangkan Piala Dunia Rugby dan yang menjadi rahasia kesuksesan mereka adalah sebuah puisi yang berjudul "Invictus" ("Tak Terkalahkan" dalam bahasa Latin) yang menjadi hadiah inspirasi dari Nelson Mandela (Pahlawan Pejuang Kemerdekaan dan Presiden kulit hitam pertama yang memimpin Afrika Selatan) kepada kapten tim Rugby Afrika Selatan François Pienaar.

Nelson Mandela yang pernah dipenjarakan di Pulau Robben, sering membacakan puisi tersebut untuk tahanan lain dan Beliau sendiri juga memperoleh kekuatan darinya.

Puisi tersebut ditulis pada 1875 dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1888. Puisi Invictus merupakan karya penyair Inggris "William Ernest Henley" Pada usia 12 tahun, Henley menjadi korban Penyakit tuberkulosis tulang. Beberapa tahun kemudian, penyakit ini berkembang ke kakinya, dan dokter menyarankan satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya adalah Amputasi langsung pada lutut bagian bawah. Kakinya diamputasi saat ia berusia 25 tahun. Pada tahun 1875, ia menulis puisi "Invictus" diatas tempat tidur rumah sakit. Meskipun cacat, ia bertahan dengan satu kaki utuh dan memimpin sebuah kehidupan yang aktif sampai kematiannya pada usia 53 tahun.

INVICTUS (TAK TERKALAHKAN)
Dari malam yang menyelimutiku
Sehitam lubang yang dalam
Aku berterima kasih kepada Tuhan
Dimanapun Ia berada 
Atas jiwaku yang tak terkalahkan
Di dalam keadaan yang menimpaku
Aku tak mengeluh ataupun menangis
Dibawah tempaan takdir
Jiwaku berdarah namun tak terpatahkan
Dibalik tempat amarah dan air mata ini
Hanya menguntip horror kematian
Namun, ancaman bertahun-tahun akan menemukanku
Tanpa rasa takut
Seberapapun kuatnya gerbang
Seberapapun beratnya hukuman
Aku adalah penguasa takdirku
Aku adalah kapten jiwaku

No comments:

Post a Comment